Kamu lagi pacaran sama anak arsitek? Hmmm, kayaknya kamu harus menghayati isi artikel ini lagi untuk menentukan apakah kamu pengen melanjutkan hubunganmu dengan kekasih arsitekmu itu.
1. Jam kerjanya panjang.
1. Jam kerjanya panjang.

Profesi arsitek itu cenderung menghabiskan waktu lama di lapangan. Biasanya anak arsitek itu mampu begadang buat kerja sampai malam dan bekerja penuh ketekunan.
2. Mereka sering diomeli klien.
Di dalam jam kerja yang panjang itu mereka harus menghadapi berbagai situasi, seperti masalah dengan kontraktor atau klien atau dosen (yang masih kuliah) yang keras kepala. Nah, dari sana kemampuan berkomunikasi mereka juga terasah dan terlatih menghadapi berbagai karakter orang.
3. Pendapatannya nggak besar lho!

Kecuali kalau dia emang udah punya jam terbang yang tinggi, barulah uangnya mengalir masuk. Tapi sebelum mencapai titik itu, dia pastinya harus bekerja dengan keras dulu. Apalagi bekerja sebagai arsitek itu bisa jadi "bos" diri sendiri, dia bisa mengatur rencana ke depannya agar bisa segera "terbang".
4. Nggak semua yang didapat di bangku kuliah bisa diterapkan.

Well, mungkin dia menghabiskan waktu kuliahnya mendesain berbagai macam jenis gedung. Tapi ternyata profesi arsitek nggak semuanya tentang mendesain. Dia juga harus belajar strategi bisnis, manajemen, marketing, komunikasi dan masih banyak lagi.
5. Dia kudu melototin angka setiap hari.

Dia harus mengukur tinggi tiang, panjang balok, ukuran lantai, kolom kayu, besi dan aspal. Karena selalu berurusan dengan angka dan menentukan ukuran yang paling pas serta efisien, dia pastinya bisa menghitung pengeluaran dengan sempurna juga dan merencanakan semua dengan mendetail. Apalagi kalau berumah tangga, dijamin pemasukan dan pengeluaran keluargamu bisa seimbang ataupun surplus.
6. Perlu ngeluarin duit buat beli baju.
Kok bisa ya? Iya lah, anak arsitek kan harus terlihat rapi kalau ketemu klien. Jadinya dia pasti juga mengalokasikan duitnya untuk bisa berpenampilan "keren" dan rapi. Kalau jalan sama anak arsitek emang kerasa high class gitu deh.
7. Mereka punya banyak kompetisi.
Arsitek itu salah satu profesi yang paling kompetitif! Bisa dibilang dengan memilih jadi anak arsitek, dia memilih untuk menjadi pribadi yang pantang menyerah dan selalu termotivasi untuk mengembangkan kemampuannya sebagai seorang arsitek.
8. Kamu harus bisa nyesuaiin lifestyle dengan mereka.

Maksudnya, arsitek itu adalah sesuatu yang harus dia hadapi setiap hari, hal-hal kecil sekalipun. Setiap bentuk bisa menjadi inspirasi baginya, bahkan sumpit, awan dan pohon. Kepalanya selalu dipenuhi ide. Jadi bisa dijamin dia kreatif dan selalu punya cara untuk memberimu kejutan.
9. Kamu harus tahan dengan sifat perfeksionisnya.

Anak arsitek itu wajib bekerja secara mendetail. Jadi jangan heran kalo mereka sangat perfeksionis dengan segala macam hal, apalagi saat membangun rumah (tangga) kalian di masa depan nanti.
10. Mereka sering keluar kota untuk ketemu klien ataupun cuma cari inspirasi.
10. Mereka sering keluar kota untuk ketemu klien ataupun cuma cari inspirasi.

Harap maklum ya, mereka bisa berpindah ke mana-mana saat melakukan pekerjaannya. Pekerjaan arsitek itu sangat dihormati, karena bisa dibilang mereka "menciptakan sejarah" dengan membangun sebuah gedung baru, apalagi di berbagai tempat. Keren kan!
11. Konon katanya anak arsitek itu galak.
11. Konon katanya anak arsitek itu galak.

Iya dong harus galak... atau lebih tepatnya tegas. Karena jadi seorang arsitek itu butuh kecerdasan dalam menghadapi klien, merencanakan suatu bangunan, memperhitungkan risiko dan masih banyak lagi. Apalagi sama kamu, pastinya dia bisa tegas mau dibawa ke mana hubungan kalian. Ke pelaminan misalnya...
Makanya, kalau dilihat dari sifat, penampilan dan semua poin di atas mending jangan pacaran sama anak arsitek, tapi langsung dijadiin pendamping hidup aja. Hehehe. (Sumber : idntimes.com)
Komentar
Posting Komentar